Share This Post

Sigi, Sulawesi Tengah - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulteng menyelenggarakan dua pelatihan sekaligus, yakni Pelatihan Kerajinan Rotan dan Pelatihan Pembuatan Briket bertempat di Pemancingan Nagaya, Dolo, Kabupaten Sigi, yang dilaksanakan selama 4 hari, mulai tanggal 23 s/d 26 Juli 2025, sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas pengusaha kecil menengah.
Kegiatan ini ditargetkan diikuti oleh total 80 peserta, terdiri atas 40 oramg peserta calon/pengusaha UKM di sektor kerajinan/meubel atau usaha lainnya dan 40 orang peserta calon/pengusaha UKM bidang pengolahan limbah organik dan energi terbarukan dan masyarakat yang memiliki minat dalam pengembangan usaha kreatif dan energi alternatif. Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan teknik anyaman rotan dan pembuatan briket yang ramah lingkungan, sehingga dapat membuka peluang usaha baru sekaligus mendukung pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi, akademisi, serta pelaku usaha sukses di bidang kerajinan dan energi terbarukan. Para peserta juga mendapatkan sesi pendampingan usaha serta akses informasi mengenai perizinan dan pengembangan pasar.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Tengah, yang diwakili oleh Irfan, SH., M.Si (Kepala Bidang P2UK), menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam membangun ekosistem UKM yang inovatif, ramah lingkungan, dan berdaya saing.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin menumbuhkan semangat wirausaha sekaligus memperkenalkan sektor-sektor usaha yang berpotensi tinggi namun belum banyak digarap, seperti kerajinan berbasis sumber daya lokal dan energi alternatif dari briket,” ujar Irfan.
Pada pelatihan kerajinan rotan, peserta diperkenalkan dengan berbagai teknik dasar anyaman, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pewarnaan dan finishing produk seperti keranjang, tikar, dan barang kerajinan lainnya. Selain teori, pelatihan menitikberatkan pada praktik langsung agar peserta mampu menghasilkan produk kerajinan dengan motif dan kualitas yang sesuai standar pasar.

 

Pendampingan juga diberikan untuk membentuk kelompok usaha yang solid dan menyusun rencana pengembangan bisnis hasil kerajinan rotan.
Sementara itu, pelatihan pembuatan briket diarahkan pada pengolahan limbah pertanian dan kayu menjadi bahan bakar padat yang efisien dan ramah lingkungan. Materi pelatihan mencakup pemilihan bahan baku, teknik pencetakan, proses pengeringan, serta pengemasan produk briket. Pelatihan ini memberikan alternatif solusi pemanfaatan limbah sekaligus membuka peluang usaha baru yang bernilai ekonomi tinggi dan mendukung pengurangan emisi karbon.
Kegiatan pelatihan ini diwarnai oleh sesi diskusi dan konsultasi teknis langsung dengan para tenaga ahli, agar peserta dapat menerapkan ilmu secara lebih optimal di daerah masing-masing. Dinas Koperasi berkomitmen untuk terus mendorong pelaku UKM agar mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar, dan berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian lokal.
Melalui pelatihan kerajinan rotan dan pembuatan briket ini, diharapkan peserta tidak hanya memiliki keterampilan baru, tetapi juga mampu mengembangkan usaha yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Sumber Rilis dan Foto : PPID Pelaksana Dinkop & UKM Provinsi Sulteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *