Share This Post

Palu, Sulawesi Tengah [7/10/2025]– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Risiko yang diikuti oleh 40 pelaku UMK dari berbagai kabupaten/kota. Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 8 hingga 10 Oktober 2025 di Aula UPT Balai Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Sulteng ini bertujuan untuk membangun ketahanan usaha di tengah tantangan pasar yang semakin dinamis.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tengah, Bapak Sisliandy Ponulele. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa kemampuan mengelola risiko adalah kunci bagi UMKM untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga naik kelas.

"Manajemen risiko adalah tentang bagaimana kita mengelola, mempersiapkan, dan mengantisipasi berbagai kemungkinan agar usaha kita tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu melompat lebih tinggi," ujar Bapak Sisliandy Ponulele. "Tujuan kami adalah mendorong Bapak/Ibu sekalian untuk naik kelas, dari 'pelaku usaha' menjadi pengusaha UMKM yang tangguh, legal, dan berdaya saing."

Beliau juga menambahkan bahwa pelatihan ini merupakan implementasi dari salah satu program unggulan Gubernur Sulawesi Tengah, yaitu "Sembilan Berani", yang diterjemahkan oleh dinas menjadi program "Berani Terampil".

Peserta pelatihan ini merupakan pelaku UMK yang dipilih secara strategis dari sektor-sektor usaha dengan tingkat risiko tinggi, seperti produksi makanan dan minuman, kerajinan, agribisnis, jasa logistik, hingga usaha berbasis digital. Selama empat hari, mereka akan dibekali berbagai materi untuk mencapai empat tujuan utama: meningkatkan kesadaran akan risiko, memperoleh keterampilan praktis manajemen risiko, mendorong penerapan dalam usaha sehari-hari, dan membangun ketahanan usaha.

Untuk memastikan kualitas materi, pelatihan ini menghadirkan instruktur-instruktur kompeten yang berasal dari Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM Provinsi Sulawesi Tengah.

Dengan bekal pengetahuan manajemen risiko, para peserta diharapkan mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan memitigasi potensi kerugian. Langkah ini diyakini akan membuat usaha mereka menjadi lebih tangguh, berkelanjutan, dan siap bersaing di pasar yang lebih luas.

 

 

 

 

Sumber Rilis dan Foto : PPID Pelaksana Dinkop & UKM Provinsi Sulteng

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *